Reformasi dan Era Baru (1520 – sekarang)

Martin Luther dan Philip Melanchthon, yang berperan penting dalam pembentukan Gereja Lutheran, mengutuk Johannes Agricola dan doktrin antinomianisme - keyakinan bahwa orang Kristen bebas dari peraturan moral yang terkandung dalam Sepuluh Perintah - sebagai bid'ah. Lutheranisme tradisional, yang didukung oleh Luther sendiri, mengajarkan bahwa setelah pembenaran, "peraturan Allah terus membimbing orang tentang bagaimana mereka harus hidup di hadapan Allah".

39 Artikel Persekutuan Anglikan dan Artikel Agama Gereja Metodis mengutuk Pelagianisme.

John Wesley, pendiri tradisi Metodis, mengkritik keras antinomianisme, menganggapnya sebagai "ajaran sesat terburuk". Dia mengajarkan bahwa orang Kristen terikat untuk mengikuti peraturan moral untuk pengudusan mereka. Akibatnya, orang Kristen Metodis mengajarkan perlunya mengikuti peraturan moral seperti yang terkandung dalam Sepuluh Perintah, mengutip ajaran Yesus, "Jika kamu mencintaiku, menuruti perintah-Ku" (lih. Santo Yohanes 14:15).

Gambar 172B | Ilustrasi tahun 1711 untuk Index Librorum Prohibitorum ini menggambarkan Roh Kudus memasok buku yang membakar api. | Penulis tidak dikenal / Domain publik

Gambar 172B | Ilustrasi tahun 1711 untuk Index Librorum Prohibitorum ini menggambarkan Roh Kudus memasok buku yang membakar api. | Penulis tidak dikenal / Domain publik

Penulis : Mikael Eskelner

Referensi:

Sejarah dan Perluasan Kekristenan Dari Asal Usulnya ke Abad ke-5

Kekristenan di Periode Ante-Nicene, Bapak Gereja, dan Penganiayaan terhadap Orang Kristen

Komentar