Pemeriksaan sejarah, dan kritik tekstual yang lebih tinggi

Studi sejarah Talmud dapat digunakan untuk menyelidiki berbagai masalah. Seseorang dapat mengajukan pertanyaan yang dicontohkan oleh: Apakah sumber bagian tertentu berasal dari masa editornya? Sejauh mana suatu bagian memiliki sumber lebih awal atau lebih baru? Apakah perselisihan Talmud dapat dibedakan menurut garis teologis atau komunal? Dengan cara apa bagian yang berbeda berasal dari aliran pemikiran yang berbeda dalam Yudaisme awal? Dapatkah sumber-sumber awal ini diidentifikasi, dan jika ya, bagaimana? Penyelidikan pertanyaan yang dicontohkan oleh ini dikenal sebagai kritik tekstual yang lebih tinggi. (Istilah "kritik" adalah istilah teknis yang menunjukkan studi akademis.)

Para sarjana agama masih memperdebatkan modus operandi yang tepat dimana teks Talmud mencapai bentuk akhirnya. Banyak yang percaya bahwa teks itu terus dihaluskan oleh cita rasa.

Pada tahun 1870-an dan 1880-an, rabi Raphael Natan Nata Rabbinovitz terlibat dalam studi sejarah Talmud Bavli dalam Diqduqei Soferim-nya. Sejak itu banyak rabi Ortodoks telah menyetujui karyanya, termasuk Rabi Shlomo Kluger, Joseph Saul Nathansohn, Jacob Ettlinger, Isaac Elhanan Spektor dan Shimon Sofer.

Gambar 244B | Pencetakan awal Talmud (Ta'anit 9b); dengan komentar oleh Rashi | berbagai / Domain publik

Gambar 244B | Pencetakan awal Talmud (Ta'anit 9b); dengan komentar oleh Rashi | berbagai / Domain publik

Penulis : Tobias Lanslor

Referensi:

Yudaisme Dari Asalnya hingga Arus Ortodoks Modern

Sumber dan Teks Suci Yudaisme

Komentar