Sel dendritik (DC) adalah populasi sel utama yang bertanggung jawab atas inisiasi respons imun adaptif. Bagaimanapun, DC yang belum matang dapat menyebabkan toleransi CD4 dan CD8. DC yang belum matang ini memperoleh antigen dari jaringan perifer (melalui endositosis sel apoptosis) dan menampilkannya ke sel T naif di organ limfoid sekunder. Jika sel T mengenali antigen, itu akan dihapus atau diubah menjadi Treg. Selain itu, BTLA + DC diidentifikasi sebagai populasi khusus dari antigen presenting cells (APC), yang bertanggung jawab untuk konversi Treg. Meskipun, setelah pematangan (misalnya selama infeksi) DC kehilangan kemampuan tolerogeniknya secara luas.
Selain sel dendritik, populasi sel tambahan diidentifikasi yang mampu menginduksi toleransi sel T spesifik antigen. Ini biasanya adalah anggota sel stroma kelenjar getah bening (LNSC). LNSC secara konsisten dibagi menjadi beberapa sub populasi berdasarkan bentuk ekspresi penanda permukaan gp38 (PDPN) dan CD31. Di antara mereka, hanya sel retikuler fibroblastik dan sel stroma kelenjar getah bening yang terbukti berperan dalam toleransi perifer. Kedua populasi tersebut mampu menginduksi toleransi sel T CD8 dengan presentasi antigen endogen pada molekul MHCI dan bahkan toleransi sel T CD4 dengan presentasi kompleks peptida-MHCII, yang mereka peroleh dari DC.
Gambar 502A | Legenda untuk angka pemilihan sel T. | Immcarle64 / Attribution-Share Alike Attribution-Share Alike 4.0 International | Page URL : (https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Legend_for_T_cell_selection_figures.png) dari Wikimedia Commons
Penulis : Franklin Walzem
Komentar
Posting Komentar