Selain knock-out juga terdapat library knock-down( CRISPRi) dan aktivasi( CRISPRa), yang menggunakan ketrampilan dari protein fusi Cas9 yang dinonaktifkan secara proteolitik (dCas9) untuk mengikat objektif DNA, yang berarti gen tersebut kepentingan tidak dipotong tetapi diekspresikan secara berlebihan atau ditekan. Itu membuat sistem CRISPR / Cas9 lebih menarik dalam pengeditan gen. Protein dCas9 tidak aktif memodulasi bentuk ekspresi gen dengan menargetkan dCas9-repressor atau aktivator menuju promotor atau situs awal transkripsi dari gen objektif. Untuk repressing gen Cas9 dapat digabungkan ke domain efektor KRAB yang membuat complex dengan gRNA, sedangkan CRISPRa menggunakan dCas9 yang digabungkan ke domain aktivasi transkripsi yang berbeda, yang juga diarahkan oleh gRNA ke wilayah promotor untuk mengatur bentuk ekspresi.
Aplikasi
Model penyakit
Modifikasi genom Cas9 telah memungkinkan pembuatan model transgenik yang cepat dan efisien dalam bidang genetika. Cas9 dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam sel objektif bersama dengan sgRNA melalui plasmid transfection dalam regulasi untuk memodelkan penyebaran penyakit dan respons sel dan pertahanan terhadap infeksi. Keahlian Cas9 yang akan diperkenalkan secara in vivo memungkinkan terciptanya model layanan gen dan efek mutasi yang lebih akurat, di sisi lain untuk menghindari mutasi di luar target yang biasanya diamati dengan metode rekayasa genetika yang lebih lama.
Gambar 171A | Tinjauan transfection dan DNA CRISPR-Cas9 yang dibelah oleh CRISPR-Cas9 CRISPR-Cas9 (crRNA dan tracrRNA tracrRNA sering digabungkan sebagai untai tunggal RNA saat mendesain plasmid) | Nielsrca / CC BY-SA (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/legalcode) | Page URL : (https://commons.wikimedia.org/wiki/File:CRISPR_transfection.png) from Wikimedia Commons
Penulis : John Kaisermann
Komentar
Posting Komentar